Menanggapi kritik yang menyebut dirinya sering melakukan perjalanan ke luar negeri, Prabowo menjelaskan bahwa, kehadirannya di berbagai forum internasional merupakan bagian dari tugasnya sebagai kepala negara.
“Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang juga penting. Saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyinggung kebiasaan birokrasi yang sering melakukan diskusi, studi banding, dan forum group discussion (FGD) tanpa hasil konkret.
Ia mencontohkan studi banding tentang pengentasan kemiskinan yang dilakukan ke negara maju seperti Australia, yang menurutnya tidak relevan karena kondisi ekonomi yang sangat berbeda.
“Diskusi, diskusi, studi banding, studi banding. Mau belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan, tapi studi bandingnya ke Australia. Australia adalah salah satu dari 10 negara terkaya di dunia, kok belajar ke sana?,” katanya.