Dalam perspektif Jawa, ada tembung: dadi manungso ojo gampang gumunan lan kagetan. Mengko mundak kecele, yang semula baik ternyata tidak baik. Senang/suka dan benci sifatnya subyektif dan temporal.
Semua orang punya masa lalunya masing-masing. Dalam konteks tertentu, seseorang bisa dilihat diakhirnya, karena itu ada term Khusnul khatimah dan suul khotimah. Tapi term tersebut dilihat dengan kacamata obyektivitas, bukan like and dislike. ***
Page 6 of 6











