Salah satu yang menariknya adalah, masih kata Teguh, mereka bisa memberikan 100 persen alih teknologi ke indonesia.
“Ini hasil diplomasi kita dengan mereka, jadi teknologi ini mahal, dan ini bisa dijadikan teknologi silika. ini menjadi salah satu solusi, yang mana saat ini kita sedang di dera isu krisis pangan,” ucap Teguh.
“Karena untuk menangani krisis pangan itu, bukan ditambah lahan, dan bukan juga ditambah petaninya, tapi harus di backup dengan teknologi. Contoh keuntungan dari pada teknologi ini, yang tadinya lahan 1 hektare itu menghasilkan 10 ton, maka dengan menggunakan teknologi ini, bisa menghasilkan 20 ton atau dua kali lipat,” pungkasnya.