Reformasi ini menjadi fundamental dalam meningkatkan kualitas penegakan hukum dan membangun kepercayaan publik. Diskusi juga menekankan perlunya memperkuat talenta digital Polri, mempersiapkan generasi yang melek teknologi, serta memperluas kerja sama akademik dan industri agar Polri tidak tertinggal dari kecepatan perubahan generasi saat ini.
Dari sisi akademisi, Prof. Dr. Kemal Nazaruddin Siregar menilai, buku Wakapolri sebagai salah satu fondasi penting dalam membangun digital policing Indonesia. Ia menegaskan bahwa, Polri harus naik kelas menjadi inovator dan produsen teknologi, bukan hanya pengguna. Namun ia mengingatkan bahwa, transformasi digital harus tetap menjaga sisi humanis kepolisian.
“Teknologi harus memperkuat kepercayaan masyarakat, bukan mengikisnya,” ujarnya.











