KAB. BANDUNG || bedanews.com — Mengusung slogan “PKB Peduli Umat”, legislator senior PKB Hj. Renie Rahayu Fauzi, merealisasikannya dengan kerja nyata melalui Bedah Rumah tidak layak huni pasangan Endang (65) dan Tita (55), di Kampung Gurudug RT04 RW11 Desa Cipaku Kecamatan Paseh, Sabtu 19 Juli 2025.
Dikatakan Renie yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bandung, bahwa kegiatan bedah rumah warga miskin yang dikategorikan tidak layak huni di 31 kecamatan wiilayah Kabupaten Bandung merupakan bagian dari rangkaian giat prioritas dalam rangka memperingati Hari Lahir PKB ke 27 pada tanggal 23 Juli 2025 nanti.
Jadi apa yang dikerjakan oleh semua kader PKB sesuai intruksi pupuhu PKB H. Cucun Syamsu Rizal dan HM. Dadang Supriatna harus benar-benar dirasakan masyarakat manfaatnya. Tentunya hal itu menunjukkan eksistensi PKB yang selalu ada di tengah masyarakat, menjadi bagian dari kepedulian masyarakat, dan siap turun ke masayarakat untuk melayani masyarakat. “Intinya kami dan PKB akan selalu ada untuk masyarakat,” kata Renie.
Ketika mendengar informasi masih ada sekitaran 20 an lebih rumah tidak layak huni di Kampung Gurudug, ia menyatakan sangat prihatin dengan hal itu, dan segera menanggapinya untuk segera melakukan pendataan seperti yang duperintahkan Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung.
Target 3 tahun ke depan, ungkap Renie, 10 ribu rutilahu bisa terselesaikan. Pertahunnya diharapkan Kang DS ada laporan data dari 2 ribu sampai 3 ribu atau lebih keberadaan rutilahu agar bisa segera dilakukan perbaikan. Inilah semangat BEDAS yang patut diapresiasi oleh semua pihak yang pastinya dalam pelaksanaannya itu perlu ada kerjasama yang signifilan agar akurasi data bisa dipertanggungjawabkan.
Di sela-sela kesibukannya mengawasi bedah rumah, Renie menyempatkan diri bercengkrama dengan anak-anak dan para sepuh warga Kampung Gurudug. Menebar rezeki kepada anak-anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan, bercanda ria bersama-sama seolah tiada beban yang menghimpit. Semua berbaur dalam canda gelak tawa bahagia.
Hingga kemudian ketika seorang perempuan tua memeluknya untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikannya, terlihat mata Renie memerah seolah menahan guliran air mata. Selanjutnya momen kebersamaan itu ia abadikan melalui poto bersama.
Hari menjelang siang Renie masih terlihat energik penuh semangat, seolah ingin melihat warga merasa bahagia bahwa perannya sebagai Pupuhu Ais Pangampih telah dibuktikan dengan kerja nyata yang jelas dirasakan mereka.
“Harapan kami dari PKB bisa membuat masyarakat terutama warga miskin bisa bahagia. Karena peran PKB adalah untuk melayani masyarakat dan selalu peduli dengan situasi dan kondisi masyarakat,” pungkas Renie.***