“Kami berharap akan tercipta efek berganda atau multiplier effect yang semakin luas kepada UMKM di industri turunannya, seperti pelaku usaha jersey, merchandise, transportasi, hingga usaha rumah makan dan kuliner,” tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kajian Iklim Usaha Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Mohamad Dian Revindo menyampaikan laporan bahwa, musim ini sepak bola nasional bakal berkontribusi ekonomi lebih dari Rp2,7 triliun. Dalam penjelasannya, angka itu lebih tinggi jika dibanding musim 2019 yang sebesar Rp1,35 triliun.
“Akan ada banyak uang yang berputar dalam sepak bola, seperti penjualan tiket penonton, transportasi dan akomodasi, marchandise dari penggemar, iklan televisi, sponsor klub, hingga biaya sewa stadion. Ini semua bisa memicu kegiatan ekonomi di sektor-sektor lainnya,” kata dia.