Dalam banyak kasus bahkan tenda jama’ah reguler diisi oleh jama’ah dengan melebihi kapasitas sehingga mereka tidak kebagian matras maupun makanan yang mencukupi.
Apa yang dirasakan oleh para jama’ah adalah biaya yang dibayarkan untuk mereka seakan tidak membuat mereka memperoleh hak-haknya yang memadai, terutama di Mina.
Banyak info yang kami terima bahwa Masharriq bahkan tidak memberikan perbaikan yang memadai ketika survey dilakukan oleh petugas-petugas haji Kemenag RI yang sudah mendokumentasikan parahnya fasilitas tenda dan toilet jama’ah haji reguler Indonesia.
Pemerintah Indonesia atas kejadian-kejadian yang menimpa Jama’ah Haji Indonesia, baik reguler maupun plus, terkait kelalaian masif terstruktur Masharriq sebaiknya menyampaikan pernyataan keberatan secara diplomatis langsung kepada Putra Mahkota Muhammad Ibn Salman.












