ia hadir, menjelma mata air
di jantung sunyi.
Kau, punya rahasia yang tak pernah kujelang.
Membisikkan hidup pada benih mati,
bagaimana bisa mudah saja kau membuatnya terjadi?
Memekarkan kehidupan,
walau yang kutahu, melayu adalah apa
yang angin hanya perintahkan padamu.
Dingin sekalipun tak menggigilkan
bunga-bunga di dadamu, rupanya —
meski itu berarti harus melawan ritme waktu.
Mungkin kau adalah tukang sihir;
Tapi, kalau boleh aku menduganya,
kau cinta yang _tak perlu waktu_.
Berbesar kepala seolah
kau adalah poros segala yang hidup,
memutar musim
semau-mau rindumu, _padaku._
*Aat Surya Safaat adalah Penulis dan Wartawan Senior. Pernah menjadi Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York (1993-1998) dan Direktur Pemberitaan ANTARA (2016).