“Kemudian di bagian lingkungan pelaku yang paling banyak adalah perempuan contohnya seperti Buruan Sae, Pilah Sampah, termasuk dalam pembangunan keluarga dan perlingdungan anak, perempuan merupakan baris terdepan untuk menjadi ujung tombak hadirnya keluarga ramah perempuan dan anak,” jelasnya.
Untuk itu, sambung Umi sebagai support sistem, ia dan Tim Penggerak-PKK selalu memastikan seluruh kebutuhan peningkatan kapasitas dan kompetensi pemberdayaan perempuan sebagai subjek pembangunan di semua lini dilakukan dengan baik.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, dr. Rita Verita mengungkapkan, kesetaraan gender di Kota Bandung menitikberatkan pada sistem pembangunan di antara perempuan dan laki-laki dalam menikmati hasil pembangunan dan keberlangsungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.