Menurut Yana, harga yang dikeluarkan pun masih jauh di bawah harga batu bara. Sehingga dapat mengurangi ongkos produksi.
“Ada yang (dijual) ke pabrik tahu, ada yang ke tekstil. Dijualnya per ton, masih di bawah Rp1 juta per tahun,” jelasnya.
“Harga jualnya itu cukup bagus, lebih murah dari batu bara, tapi biaya produksinya tidak tinggi,” tutur Yana.
Usai mengunjungi kawasan tersebut, Yana melanjutkan ke wilayah pengelolaan sampah lainnya. Di antaranya, Jalan Babakan Suka Mulya RW 09 Kelurahan Pasanggrahan, KBS Sukamiskin, Jalan. A.H Nasution No 96 Gg. HM Tamim RT 02 RW 02 dan KBS Antapani, Jalan Banjarsari 4 sebelah SDN Griba 23 RW 19 Kel. Antapani Tengah.
Dengan berbagai macam metode pengelola sampah tiap wilayah, ia optimis masyarakat mampu mengelola dengan baik. Mulai dari memilah sampah dari sumbernya yaitu rumah.