“Membangun co-working space, youth space, dan pusat-pusat kegiatan pemuda di kewilayahan itu bagian dari menjalankan prinsip desentralisasi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu Bandung Creative Hub saja. Makanya kita sebar agar tiap daerah punya pusat kegiatan pemuda,” beber Oded.
Saat ini, telah ada dua pusat aktivitas pemuda di kewilayahan, yaitu di eks wilayah Karees dan Bojonegara. Dalam waktu dekat, Gelanggang Generasi Muda (GGM) dan Youth Space di Taman Pramuka juga akan segera rampung. Belum lagi co-working space di wilayah Braga yang dibangun sendiri secara swadaya oleh masyarakat dengan bantuan CSR.
“Itu semua adalah proses. Ini baru tahun pertama, nanti kita akan kembangkan terus,” ujar Oded.
Pemberdayaan pemuda tidak sekadar menyediakan fasilitas infrastruktur. Beragam pelatihan dan aktivasi komunitas juga terus digalakan dengan melibatkan ratusan entitas kelompok anak muda di Kota Bandung. Oded bahkan mendukung pembentukan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) yang dilaksanakan pada Senin (28/10/2019) malam.