Sistem kapitalisme juga menjadikan penguasa hanya sebagai regulator dan fasilitator saja. Maka ketika ada permasalahan, penguasa memberikan solusi sesuai masalahnya saja, ibarat peribahasa “tambal, sulam”. Tanpa menganalisa akar masalah serta apakah solusi yang diberikan betul-betul menyelesaikan masalah secara permanen. Maka kita bisa lihat, permasalahan gizi buruk maupun stunting menjadi masalah yang terus berulang.
Padahal jika dilihat masalah gizi buruk dan stunting, bukan sekedar masalah kurang nutrisi, tapi lebih jauh lagi, ada distribusi sumber daya alam (SDA) yang tidak merata. Selama ini, pengelolaan SDA dijalankan dengan sistem ekonomi kapitalis. Tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya buat segelintir orang yang punya kepentingan . Adanya Undang-undang investasi asing, memberi angin segar bagi para pengusaha asing untuk mengeruk SDA Indonesia yang melimpah ruah.












