Agus menjelaskan, dengan asupan bergizi seimbang diharapkan daya tahan tubuh keluarga, khususnya anak-anak akan dapat terjaga dengan baik. “Mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu maka dikhawatirkan anak-anak mudah terserang penyakit sehingga daya tahan tubuhnya harus dijaga melalui asupan gizi seimbang,” katanya dihubungi di Jakarta, Ahad (16/10/2022).
Di samping kemiskinan, program pemenuhan gizi keluarga tidak bisa terlepas dari realitas stunting. Prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 ditargetkan harus turun setidaknya 3%. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau sudah menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018. Pemerintah sendiri mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada 2024.












