Dalam pemaparannya, Serda Sulistiyo menjelaskan bahwa, rasa cinta tanah air tidak terbentuk secara instan. Nilai kebangsaan harus ditanamkan melalui pendidikan, keteladanan, dan pemahaman terhadap sejarah dan jati diri bangsa. Ia mengajak seluruh peserta Pramuka untuk bangga menjadi bagian dari Indonesia serta saling menghargai sesama.
*Materi Wasbang berlangsung interaktif*
Para peserta Pramuka tidak ragu mengajukan pertanyaan tentang nilai kebangsaan, peran generasi muda, hingga ancaman proxy war terhadap NKRI.
Setiap pertanyaan dijawab Serda Sulistiyo dengan sabar dan jelas, sehingga memudahkan siswa memahami isu kebangsaan dalam konteks sederhana.
Interaksi dua arah ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pelajar terlihat antusias mengikuti penjelasan dan contoh ilustratif yang diberikan Babinsa. Pendekatan yang membumi membuat konsep bela negara yang sering dianggap berat menjadi mudah dipahami oleh anak-anak.











