Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyadari betapa pentingnya peranan pers dalam pelaksanaan tugas sehari-hari TNI pada kondisi kekinian, namun saat ini sulit membedakan antara produk jurnalistik yang diverifikasi dengan opini.
Media sosial sangat berperan dalam penyebaran informasi namun relatif kurang didukung data dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan bahkan cenderung mencemaskan, tetapi media mainstream masih menjadi rujukan karena memberikan informasi berdasarkan data yang tepat dan aktual serta bisa dipertanggung jawabkan. Demikian dikatakan Panglima TNI pada acara Buka Puasa Bersama Panglima TNI dengan Insan Pers di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin malam (12/6/2017).
Terkait perkembangan situasi dan kondisi berbangsa dan bernegara saat ini, Panglima TNI mengingatkan bahwa setelah enam bulan terakhir, situasi politik mulai meningkat lagi karena persiapan Pilkada serentak pada tahun 2018 yang kemudian dilanjutkan dengan persiapan Pemilu tahun 2019. “Hal ini yang perlu kita sikapi dengan arif dan bijak, media massa diharapkan dapat mendinginkan suasana melalui pemberitaan yang obyektif dan independen,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, H. Nurjaman Mochtar selaku Penceramah dalam acara buka bersama tersebut menyampaikan bahwa salah satu indikator keberhasilan berpuasa adalah masing-masing dapat menahan amarah, tidak saling mengumbar kebencian di media sosial. “Dengan menahan amarah, saya kira puasa kita berhasil. Mari kita gerakan bangsa ini dengan ruh puasa. Kalau orang lain marah tidak usah dilayani bila ingin puasa kita sukses,” katanya.
Turut hadir dalam acara Buka Puasa Bersama Panglima TNI dengan Insan Pers antara lain Kasad, Kasal, Kasau, Kasum TNI, Irjen TNI, Pangkostrad, Danjen Akademi TNI, Dansesko TNI, para Asisten Panglima TNI, para Pangkotama TNI dan Kabalakpus TNI. (MR)