“Kostrad memiliki nama besar dan tiap-tiap Satjar Kostrad memiliki sejarah. Agar dapat mencintai suatu satuan, setiap prajurit harus mengenal sejarah satuannya, sehingga rela dan ikhlas berbuat yang terbaik dan tidak akan mempermalukan nama Kostrad,” ujar Pangkostrad.
“Hal ini berlaku sama bagi anggota Persit. Saat ibu-ibu memilih menjadi istri prajurit, maka menjadi anggota Persit termasuk dalam pilihan itu dan menyatu dengan sifat dan watak Persit, yaitu : Suci, Setia, Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe, Ikhlas, Rela, Bijaksana dan Cendekia, Berani dan Bertanggung jawab,” tambah Pangkostrad.
“Untuk itu, saya minta semua istri Dansat agar setia mendampingi suami bertugas di satuan, yang merupakan anugerah dan amanah dari Tuhan. Persit punya kewajiban, tidak hanya menuntut haknya. Peduli terhadap anggota, karena setiap anggota menanti karya ibu-ibu. Berbuat terbaik. Seimbang antara fungsi sebagai istri, ibu, wanita bekerja (bagi yang bekerja) dan sebagai anggota Persit. Jadilah orang tua yang baik bagi anak-anak kita. Bijak bersosial media, apalagi menjelang tahun politik 2024, karena istri yang tidak bijak bersosial media akan berdampak pada suami dan keluarga,” pungkas Pangkostrad.