
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina YBBN, Seno Adjie, menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani dan jajaran pemerintah daerah yang telah bekerja keras menyukseskan program ini.
“Revolusi Pertanian bukan sekadar kegiatan panen, tetapi gerakan kesadaran. Kita ingin menanamkan kembali nilai kemandirian pangan. Melalui benih unggulan PS-08, kita buktikan bahwa petani adalah garda terdepan ketahanan bangsa,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa, Yayasan Bhakti Bela Negara akan terus memperluas jangkauan program ini dengan menggandeng lebih banyak kelompok tani, pemerintah daerah, serta lembaga riset dan pendidikan pertanian agar revolusi pertanian dapat benar-benar memberi dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Senada dengan itu, Muhammad Fachry Anggara menambahkan bahwa, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendorong inovasi pertanian nasional.











