TNI menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas insiden ini dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak bersenjata, apalagi dalam rangka pembangunan Gereja. Tindakan tersebut tidak hanya mencederai rasa kemanusiaan, namun juga menjadi ancaman nyata terhadap upaya pembangunan dan pelayanan peribadatan masyarakat di wilayah Papua.
Dalam keterangannya di Mabes TNI Cilangkap, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa aksi ini menunjukkan upaya kelompok separatis bersenjata (OPM) untuk menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan fasilitas umum dan keagamaan di wilayah pegunungan Papua. TNI bersama pemerintah daerah akan terus meningkatkan pengamanan dan melakukan investigasi terhadap peristiwa ini.