“Para santri adalah calon pemimpin Indonesia, yang bisa menjadi pelopor dialog antaragama, menciptakan suasana harmoni di tengah-tengah keragaman di negeri ini yang akan menguatkan persatuan dan kesatuan,” ucapnya.
Ono memandang, Hari Santri menjadi momentum bagi para santri untuk terus berkarya dan berperan aktif dalam kemajuan bangsa. Dia pun berharap santri dan pesantren dapat terus menjadi kekuatan besar bagi negara, sumber inspirasi sekaligus salah satu sumber kehidupan bagi bangsa Indonesia.
“Dulu tanggal 22 Oktober yang kemudian jadi Hari Santri, muncul resolusi jihad dari KH Hasyim Asyari agar umat Islam wajib berjuang mempertahankan kemerdekaan,” terang anggota Komisi IV DPR RI ini.
Resolusi jihad itu, disampaikan Ono, selaras dengan tema Hari Santri tahun ini yakni Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema tersebut memiliki pesan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan.