Karena salah persepsi disangka selama berlayar menuju Timtim akan mendapat rangsum, ternyata berlakunya nanti kalau sudah sampai di tempat tugas. Walhasil sebagai perwira muda yang masih polos dengan pangkat Letda, Eko dkk makan perbekalan yang dibawa sekedarnya.
Mau minta makan ke pemuda Timtim tidak tega karena makan mereka pun berebut. Jadilah Eko dkk harus menahan lapar.
Teman-temannya ada yang sudah lemah tak tahan, wajah pucat tak ada asupan makanan, membuat Eko berpikir keras bagaimana caranya mencari dan mendapat makanan. Maka begitu kapal lego jangkar masih di lautan jauh dari pantai. Eko melempar matanya ke sekitar dan berdiri di atas buritan, tapi tak terlihat satu pun perahu nelayan.
Namun entah tertutup badan kapal entah matanya kurang tajam penglihatan, tiba-tiba Eko melihat perahu nelayan.