ACEH TIMUR, BEDAnews.com – Ketua Gerakan Sosial Pemuda Pesisir (GSPP) Aceh, Muhammad Kadri, mempertanyakan nasib 32 nelayan asal Aceh yang melaut menggunakan kapal KM Perkasa Mahera dan KM Voltus dan ditangkap Angkatan Laut Thailand pada 21 Januari lalu.
“Diduga kapal KM Perkasa Mahera dan KM Voltus tersebut, terseret arus saat melaut hingga hanyut ke perbatasan laut tiga negara, yaitu Indonesia, India dan Thailand. Dan belum diketahui nasibnya hingga kini,” ungkap Muhammad Kadri, Sabtu (9/5/2020).
Menurutnya, 32 nelayan asal Aceh Timur yang ditahan Angkatan Laut Thailand itu adalah keluarga miskin. Anak istri mereka menunggu di kampung tanpa kejelasan nasib. Apalagi ini hampir hari raya iedul fitri, otomatis mereka juga ingin berkumpul dengan keluarga.











