BANDUNG, BEDAnews.com,- Sebanyak 47 persen irigasi di Jawa Barat mengalami kerusakan ringan hingga berat. Akibatnya, beberapa areal persawahan mengalami kekeringan karena suplai air tidak optimal.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Linda Al Amin mengakui kerusakan irigasi di sejumlah wilayah memperparah kekeringan di musim kemarau. Sebab, sawah-sawah di sekitar irigasi tidak terairi.
“Banyak jaringan irigasi rusak, jadi gak sampe ke sawah-sawah (airnya). Jadi bertambah area luas (sawah) kekeringan betul,” kata Linda kepada wartawan di kantornya, Jalan Merdeka, Kota Bandung, baru-baru ini.
Ia menuturkan PSDA Jabar mengelola 103 daerah irigasi seluas 100 ribu hektar. Setelah ditinjau, terdapat 20 persen irigasi rusak ringan, 12 persen rusak ringan dan 15 persen rusak berat.
“Kebanyakan rusaknya saat banjir beberapa bulan lalu, ada yang jebol. Kita sudah melakukan penanganan darurat seperti pasang brongjong, tapi itu sifatnya sementara. Nah rusak berat ini yang gak bisa mengairi sama sekali,” ungkap dia.
Dia mengaku pihaknya tidak mempunya anggaran untuk merevitalisasi irigasi-irigasi yang rusak berat. Pihaknya, hanya bisa mengoptimalkan alokasi anggaran operasional dan pemeliharaan untuk mengatasi kerusakan ringan.
“Memang untuk revitalisasi kita tahun ini belum ada anggaran, kita anggarkan di tahun depan secara bertahap. Intinya kita ada yang diprioritaskan, sementara pakai anggaran pemeliharaan dulu,” ucap dia.
Ia mengatakan kekeringan sawah-sawah juga kerap terjadi karena petani yang kurang patuh kalender tanam. Seharusnya saat musim kemarau, pola tanam dilakukan secara bergantian tidak bersamaan.
“Jadi memang belum patuhnya petani dalam kalender tanam juga jadi persoalan. Karena musim kemarau kan harusnya tanamnya bergantian agar bisa mengatur penggunaan air. Tapi masih ada yang paksa tanam bersamaan,” tutur dia.
Kekeringan biasanya terjadi di wilayah utara setiap musim kemarau. Meski begitu, ia memastikan sumber air di waduk Jatigede dan Jatiluhur masih ada untuk beberapa bulan mendatang.
Hanya saja, pembagiannya diatur agar semua sawah terairi. Sebab, suplai air tidak akan sebesar saat musim hujan.
“Jadi kita akan mengawal pembagian air. Nanti ada petugas palang pintu air, membantu gilir pasokan air. Biar semuanya bisa tetap terairi,” tandasnya. [mae]