Bandung, Bedanews.com
“Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting untuk merenungkan kepemimpinan beliau.” ungkap Guru besar UIN SGD Bandung, Prof.Dr.Ahmad Rusdiana, MM, dalam siaran persnya kepada bedanews.com , Jumat, 12 September 2025
Menurutnya, dalam konteks perguruan tinggi, setiap dosen, mahasiswa, maupun tutor adalah pemimpin di kelas masing-masing.
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin.” terang Prof.Rusdiana mengutip hadis nabi.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa ada Empat Pembelajaran Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yaitu :
1. Berempati terhadap Penderitaan: Pemimpin sejati merasakan kesulitan yang dialami orang yang dipimpinnya. Di kelas, seorang dosen atau tutor harus peka terhadap kesulitan akademik maupun non-akademik mahasiswa.
2. Mengharapkan Kebaikan dan Keselamatan bagi Bawahan: Pemimpin sejati mendorong kesejahteraan dan keselamatan orang yang dipimpinnya. Lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan menyenangkan adalah wujud sifat ini.
3. Penyantun dan Lemah Lembut: Kelembutan adalah kekuatan moral. Pemimpin yang santun menenangkan kegelisahan, mengelola konflik, dan meningkatkan kerjasama.
4. Penuh Kasih Sayang: Kasih sayang menjadi dasar setiap kebijakan. Pemimpin yang peduli memastikan keputusan tidak merugikan yang lemah.











