Lebih jauh bahwa negara dalam sistem Kapitalisme memosisikan diri justru sebagai pelayan korporasi dalam mengurusi semua kebutuhan rakyat. Akhirnya lihatlah, rakyat semakin menderita karena kerap terabaikan dan dinomorduakan. Kehidupan menjadi serba sulit, ditambah dengan harga-harga melambung naik. Tak terkecuali mahalnya minyak goreng. Itulah sistem ekonomi Kapitalisme-liberal yang diadopsi negeri ini.
Berbeda dengan sistem Islam. Islam bukan hanya agama biasa, tetapi sebuah sistem yang sahih, hingga mampu menjamin kebahagiaan bagi rakyatnya. Tidak terkecuali bahwa Islam mampu mewujudkan kestabilan dan keberadaan harga maupun komoditas kebutuhan rakyat, sebab Islam datang dari Zat yang Maha Pencipta, Allah Swt.
Negara Islam dalam menjaga terwujudnya perdagangan yang sehat telah membuat beberapa kebijakan, di antaranya: