Garut, BEDAnews
Minat baca warga Kabupaten Garut hingga kini masih rendah. Selain terbatasnya sarana prasarana penunjang peningkatan minat baca, hal itu diperparah perhatian pemerintah daerah setempat juga masih amat minim.
“Minat baca warga Garut masih jauh dari ideal. Dari sekitar 1.000 penduduk Garut, paling baru sekitar 10 persennya memiliki minat baca,” kata Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Garut Wahyudijaya, kepada Bedanews.com, Jum’at (12/4).
Menurut Wahyudijaya, ada sejumlah faktor hingga minat baca warga Kabupaten Garut masih sangat rendah, terutama sarana prasarana dibutuhkan masih jauh dari memadai. Dukungan dari pemegang kebijakan menyangkut penganggaran pengembangan perpustakaan umum daerah Garut pun sangat kurang.
Dia menyebutkan, selama ini, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan umum dan segala macam kegiatannya, termasuk pengadaan buku lebih bergantung kepada bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat. Padahal keberadaan perpustakaan merupakan kunci kemajuan sebuah peradaban.
Mestinya kalau berbicara soal perpustakaan, jangan bicara soal angka (besaran anggaran) melainkan harusnya ‘unlimited’ (tak terbatas). Tapi jangankan masyarakat biasa, mereka yang memegang kebijakan pun masih banyak yang tak memahaminya,” ujar Wahyudijaya.
Diakuinya, bangunan perpustakaan daerah Garut sendiri masih belum representatif, dan koleksi bukunya sangat kurang, hanya mencapai sekitar 40.000 eksemplar. “Tahun ini ada penambahan buku sebanyak 18.000 eksemplar, bantuan dari Perpustakaan Nasional. Itu tetap masih sangat jauh dibandingkan kebutuhan dari jumlah penduduk Garut yang mencapai sekitar 2,7 juta,” ujarnya.
Selain itu, mobil layanan perpustakaan umum daerah (perpustakaan keliling) yang tersedia hanya 2 unit mobil. Kedua mobil tersebut dioperasikan melayani 42 kecamatan dan 421 desa di Kabupaten Garut. “Setidaknya, satu unit mobil layanan perpustakaan itu dapat mengcover 10 kecamatan,” ucapnya.
Kendati minim sarana prasarana dan koleksi buku, Wahyudijaya mengatakan ada peningkatan jumlah kunjungan ke Perpustakaan umum Daerah Garut dari tahun ke tahun, baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan maupun kalangan masyarakat umum. Pada 2009 tercatat sebanyak 17.581 orang mengunjungi perpustakaan umum daerah, pada 2010 sebanyak 17.486 orang, dan pada 2011 sebanyak 20.310 orang.
Sedangkan dari Januari hingga Agustus 2012, tercatat baru sebanyak 11.489 orang berkunjung ke perpustakaan daerah. Jumlah anggota Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Garut pun menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 1999, tercatat anggota perpustakaan sebanyak 690 orang, pada 2010 sebanyak 886 orang, dan 2011 sebanyak 10.779 orang dengan jumlah buku dipinjamkan sebanyak 10.988 eksemplar.
Namun, diharapkan pada tahun 2013 melalui pelatihan kemarin dihotel Augusta baik sarana, prasarana, maupun minat baca di masyarakat kabupaten Garut bisa meningkat, pungkasnya. (Sighar)