Tugas kita hanya berjuang. Selebihnya kita serahkan hasil perjuangan dalam keputusan Allah. Hal inilah yang menimbulkan semangat tak gentar. Para pejuang tetap lantang menantang musuh yang datang dengan fasilitas persenjataan yang dimiliki.
Keberanian semacam ini sudah diajarkan oleh Rasul kepada kita. Di saat beliau dan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran musuh di gua Tsur, beliau berkata kepada Abubakar,
لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS.At-Taubah [9]: 40)
Ketiga, nilai kesabaran dalam menanam benih kebaikan. Apa yang kita rasakan dan nikmati hari ini adalah buah dari kesabaran para mujahidin dalam menanam pohon yang bernama pohon perjuangan. Mereka sabar dalam menghadapi kesusahan hidup akibat diburu oleh musuh yang berkekuatan besar. Mereka sabar dalam mengarungi medan perjuangan yang berliku-liku.