JAKARTA || Bedanews.com – Di Tengah dominannya penggunaan AI (artificial intelligence) dalam proses rekrutmen karyawan, laporan terbaru dari berbagai sumber global (SHRM, CIPD, PwC, McKinsey, platform LinkedIn Talent Solutions, dll) menunjukkan mulai banyak perusahaan yang meninjau ulang atau mengurangi ketergantungan mereka dalam penggunaan kecerdasan buatan tersebut. Sementara laporan Survei PwC Global Talent Trends (2024-2025) mengungkap rendahnya kepercayaan kandidat dan HR profesional terhadap AI-only recruitment karena cenderung mengabaikan aspek soft skill, nilai-nilai dan budaya kerja. Dalam proses rekrutmen, AI dinilai membantu mempercepat tahap awal seleksi karyawan, namun keputusan kritis dalam rekrutmen tetap membutuhkan sentuhan manusia.