Farhan mengatakan, tansformasi Kota Bandung menuju Kota Solidaritas juga ditopang oleh kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
Ia menjelaskan, integrasi pengembangan SDM dengan tantangan perkotaan. Mendorong tenaga kerja yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing.
Tak hanya itu, akses pelatihan, beasiswa, dan kerja sama internasional. Reformasi birokrasi dan tata kelola yang transparan dan melayani.
“Dengan berpikir sistemik, mengedepankan empati, dan kerja sama dari bawah ke atas, Bandung ingin mengubah tantangan kota menjadi peluang untuk pemberdayaan dan keberlanjutan,” jelasnya Farhan.
Bandung tidak hanya membangun kota, tapi juga membangun harapan. Kota yang menjunjung martabat semua warganya. Kota yang menjadi rumah bagi siapa pun. **