“Jadi ketika Bapak/Ibu menyusun peta, harus punya keyakinan bahwa dengan lahirnya peta, maka ini adalah sumber memecahkan masalah. Jangan menjadi sumber melahirkan masalah,” tegas Menteri Nusron.
Arahan tersebut menjadi relevan dalam konteks pelaksanaan Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) 2025 yang menempatkan data spasial sebagai landasan utama dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan. Program yang didukung oleh Bank Dunia itu melibatkan peran penting para _surveyor_ dalam menghasilkan data spasial yang andal untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional.
“Kami titip, mudah-mudahan ILASPP bisa berjalan dengan baik, _prudent_, dan memberikan output terbaik. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan pembangunan ke depan,” pungkas Menteri ATR/Kepala BPN.