Ia menegaskan, investasi utama Kementerian ATR/BPN bukanlah pada infrastruktur fisik, seperti gedung atau jembatan, melainkan pada penguatan sistem dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kalau saya boleh mengatakan, masa depan ATR/BPN itu ada di tangan BPSDM. Kalau BPSDM _set up_ SDM-nya salah, ke depannya _output_-nya juga akan salah,” tutur Menteri Nusron.
Menteri Nusron juga menyoroti pentingnya pelatihan manajemen risiko bagi pegawai dan pejabat yang memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan. Menurutnya, kesadaran dan pemahaman atas risiko kebijakan masih minim. “Saya lihat ini masih _blank_. Bagaimana risiko yang akan dimunculkan akibat kebijakan kita, apa mitigasinya, semua belum diputuskan dengan baik,” ungkapnya.
Karena itu, ia memberikan mandat besar kepada BPSDM untuk menjawab tantangan penguatan SDM sebagai bagian dari transformasi pelayanan di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Khusus kepada Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Utara, Menteri Nusron mengingatkan pentingnya menjaga akurasi data pertanahan di kawasan perbatasan negara.