Kedua, bekerja dengan hati (Working with Heart).
Ia mengingatkan bahwa ilmu tanpa hati akan terasa kering, dan praktik tanpa kasih akan kehilangan makna.
Karena itu, para pekerja sosial harus menjunjung kejujuran, konsistensi, dan integritas.
“Berbicaralah dengan empati, rangkullah yang lemah, dan berkolaborasilah dengan siapa pun. Ingatlah, masalah sosial tak pernah bisa diselesaikan seorang diri,” pesan Gus Ipul.
Ketiga, hidup dalam solidaritas (Solidarity of the Corps).
Solidaritas, menurutnya, adalah energi kolektif yang menggerakkan pekerja sosial untuk berempati pada luka orang lain, dermawan dalam waktu dan tenaga, serta tulus berbakti tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan.
“Profesi ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan ibadah sosial, jalan untuk menemukan makna hidup yang sejati,” tuturnya.