KAB. BANDUNG || bedanews.com — Pasar Soreang menjadi primadona bagi masyarakat Kabupaten Bandung untuk memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, Senin nanti, 2-3 Mei 2022.
Meski pun harga kebutuhan mengalami kenaikan cukup signifikan, tapi masyarakat seolah tidak mengindahkan hal tersebut. Seperti pengakuan Yanti (45), warga Ciwidey, ia membenarkan adanya kenaikan harga daging termasuk kebutuhan lainnya.
“Kenaikan harga itu sebenarnya sangat memberatkan saya, tapi apa boleh buat, saya harus dibeli juga agar saat lebaran nanti tersedia sayur opor dan ketupatnya,” katanya di Soreang, usai membeli kebutuhan.
Berbeda dengan Yanti, salah seorang warga Rancabali, Mamat, malah mempertanyakan pantauan warga miskin yang tidak mampu membeli kebutuhan di hari lebaran. Menurutnya hal tersebut seolah luput dari pantauan pemerintah.
“Karena yang saya lihat sekarang ini hanya pantauan mudik, masyarakat belanja, harga naik, tapi tak ada yang menvisualisasikan warga miskin yang tak mampu belanja,” ujar Mamat.
Mamat menyebutkan, dari tahun ke tahun tetap yang menjadi pemberitaan hanya mudik, harga naik, dan belanja masyarakat, tapi tak ada kabar bagaimana warga miskin yang kesulitan memperoleh kebutuhannya saat mau lebaran nanti.
Untuk itu ia meminta kepada pemerintah bisa mengedepankan hal itu. Karena masyarakat miskin masih merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat mampu. “Jadi jangan sampai diabaikan keberadaan mereka,” pungkas Mamat.***












