Memahami dan mempraktekkan berbagai ketentuan terkait pers itu sejatinya merupakan keniscayaan untuk menunjukkan bahwa wartawan Indonesia adalah jurnalis yang kompeten dan profesional, sehingga kehadirannya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Para jurnalis juga jangan lagi berpegang mutlak pada adagium “bad news is a good news” agar tidak terjebak pada berita-berita hoax dan sensasional, kecuali dalam batas-batas tertentu untuk kepentingan kontrol sosial, dan itupun harus dipoles dengan narasi yang tetap memberi harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Last but not least, perlu menjadi perhatian bahwa di era medsos saat ini pun wartawan dan media massa yang kredibel tetap memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi dan mengubah opini publik. Media massa, bagaimanapun tetap bisa “mengubah cacing jadi naga, atau sebaliknya, naga jadi cacing”. ***












