Oleh: Abbet Nugroho
JAKARTA || Bedanews.com – Akhir – akhir ini masyarakat Indonesia sedang banyak memperbincangkan soal nasab Ba’alawi versus KH. Imamadudin Utsman Al Bantani asal Banten.
Banyak ulama, Kyai, para tokoh dan pakar dibidangnya juga berpendapat. Bagi penulis, soal kebenaran nasab, pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan metode penelitian sejarah / filologi dan juga penelitian genetik/DNA.
Asal mula kericuhan ini terjadi karena tesis KH. Immadudin Utsman Al Bantani yang menyatakan bahwa, para Habib keturunan Ba’alawi yang banyak hidup di Indonesia bukan merupakan dzuriah atau keturunan Nabi Muhammad S.A.W.
Tesis ini diketengahkan dalam kerangka akademis melalui penelitian dan penelusuran sejarah yang komprehensif. Penelitian KH. Imaduddin bahkan juga dibenarkan oleh peneliti dari BRIN DR. Sugeng Sugiarto menjelaskan bahwa haplogoup J1 berhubungan dengan keturunan Nabi Muhammad SAW.