JAKARTA || Bedanews.com – Dalam rangka meningkatkan peran dan keterampilan Duta SMA sebagai pelantang sebaya yang mampu menginspirasi dan menyebarluaskan nilai-nilai positif di kalangan siswa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat SMA menyelenggarakan acara “Penguatan Karakter dan Strategi Publikasi Duta SMA Tahun 2024”.
Salah satu rangkaiannya yaitu “Bincang Inspirasi Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah”. Sebanyak 76 Duta SMA dan 81 Bintang Sobat SMP hadir dalam acara tahun ini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyampaikan rasa bangganya kepada para siswa yang hadir. “Saya bangga dengan kalian semua dan optimistis bahwa generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang hebat, yang bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, negara yang bangsanya cerdas,” ucap Menteri Mu’ti melalui keterangannya di Jakarta, kemarin.
Pada sesi bincang bersama, para siswa menyampaikan pertanyaan kepada Mendikdasmen. Pertanyaan pertama ditanyakan oleh Sophie Inklai asal Provinsi Papua Pegunungan.
Ia menanyakan cara Mendikdasmen memastikan pendidikan inklusif bagi setiap orang asal wilayah 3T termasuk bagi penyandang disabilitas. Sehingga mereka semua mendapatkan akses dan fasilitas yang setara, tenaga pengajar berkualitas dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan.
Mendikdasmen menjelaskan bahwa, visi kebijakan Kemendikdasmen, yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua. “Dengan visi ini kami berusaha untuk memberikan hak pendidikan kepada seluruh anak Indonesia. Di manapun mereka berada, apapun kondisinya, apapun keadaannya. Mereka harus memperoleh layanan pendidikan yang bermutu baik yang ada di Papua maupun di belahan Indonesia manapun. Mereka adalah putra-putri Indonesia yang harus mendapatkan layanan pendidikan,” jelas Mendikdasmen.
Pertanyaan selanjutnya disampaikan Ahsan Zakiah Sanudin dari Kabupaten Bandung Barat. Ia menanyakan bagaimana cara menanggulangi dampak negatif dari penggunaan teknologi dan globalisasi, salah satunya “kecanduan” gawai.
Menjawab pertanyaan Ahsan, Mendikdasmen menjawab dengan filosofi Cina kuno “Satu orang musuh terlalu banyak, tapi seribu sahabat terasa masih kurang.” Dari filosofi tersebut, Menteri Mu’ti menjelaskan, dengan bermasyarakat, bergaul dalam lingkungan yang positif bersama teman sebaya, dan berolah raga dapat menjadi pengganti dalam bermain gawai berlebihan.
“Jangan bermasyarakat dengan gadget. Gadget atau handphone tidak akan menjadi teman Anda ketika duka dan tidak akan menjadi suluh ketika Anda galau,” ucapnya.
Selain itu, Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa, Kemendikdasmen berusaha agar layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua dapat menjadi layanan yang berkontribusi terhadap pembentukan generasi Indonesia yang hebat, generasi Indonesia yang kuat.
“Karena itu, mulai bulan Januari nanti Kemendikdasmen akan meluncurkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Pertama, kebiasaan bangun pagi, taat beribadah, rajin olahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup,” jelas Menteri Mu’ti.
Di akhir perbincangan, Mendikdasmen berpesan kepada para Duta SMA dan Bintang Sobat SMP, untuk terus semangat dalam meraih cita-citanya. “Saya yakin Anda bisa, saya dari orang sederhana saja bisa menjadi seorang Menteri, apalagi kalian semua yang menjadi Duta SMA dan Bintang Sobat SMP, saya yakin kalian bisa lebih hebat dari saya,” pungkas Menteri.
Pemilihan Duta SMA tahun ketiga ini berbeda dari tahun sebelumnya, sebab ada Bintang Sobat SMP yang turut hadir.
Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA), Winner Jihad Akbar menyampaikan bahwa, konsep acara tahun ini melibatkan alumni Duta SMA angkatan satu dan dua.
“Penyelenggara dan pengonsep acara ini, yaitu teman-teman INISIASI (Ikatan Alumni Duta SMA) dari angkatan pertama dan kedua. Alhamdulillah di 2024, SMP ikut serta,” jelasnya. (Red).