Penutup: Anak sebagai Subjek Peradaban
Hari Anak Nasional adalah pengingat bahwa anak-anak bukan pewaris masa lalu, tapi pembentuk masa depan. Mereka bukan miniatur dewasa, tapi manusia utuh yang berhak didengar, dihormati, dan diberi ruang bertumbuh. Kita, para pendampingnya, bukan pemahat patung yang memaksakan bentuk, melainkan petani yang menyemai, menyiram, dan memberi ruang cahaya.
Mereka akan hidup di masa depan yang tak akan kita datangi. Maka mari kita kirimkan mereka ke sana dengan bekal nilai yang kuat, dan keberanian untuk menjadi versi terbaik dari dirinya.
“Didiklah anak-anak dengan akar nilai dan sayap zaman. Jangan wariskan dunia yang rusak, tapi wariskan manusia yang mampu memperbaikinya.”***