• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Mendidik Anak Di Tengah Zaman Yang Tak Lagi Kita Kenal : Antara Akar Tradisi dan Euforia Digital

Mendidik Anak Di Tengah Zaman Yang Tak Lagi Kita Kenal : Antara Akar Tradisi dan Euforia Digital

Hargib by Hargib
24 Juli 2025
in Edukasi, Jurnal, News, Ragam
0
Prof.Dr.Lilis Sulastri, MM.,

Prof.Dr.Lilis Sulastri, MM.,

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Seperti kata Ki Hadjar Dewantara, “anak-anak hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.” Maka biarlah mereka tumbuh, bukan dikekang; diarahkan, bukan ditentukan. Mereka bukan miniatur dari kita. Mereka adalah peradaban yang sedang bertunas.

Anak-anak hari ini  hidup di dunia digital yang serba cepat, penuh informasi, dan terbuka. Mereka bukan hanya konsumen teknologi, tapi juga kreator. Mereka membuat konten edukatif, menyuarakan keresahan sosial, bahkan memulai gerakan lingkungan sejak usia belasan. Di usia yang sama, kita dahulu baru belajar menanam kacang hijau di kapas.

Tetapi sering kali, tumbuh di dunia digital juga membuat anak-anak rentan. Tekanan untuk tampil sempurna, ketergantungan pada validasi daring, hingga paparan konten dewasa yang tak terfilter membuat banyak anak tumbuh cepat, tapi tidak mendalam. Mereka kreatif, namun cemas. Cerdas, namun mudah patah. Penuh ide, namun kesepian. Kita menyaksikan dua dunia yang berjalan bersamaan anak-anak dari tradisi lama yang tangguh namun kadang kurang akses, dan anak-anak dari dunia modern yang terbuka namun kadang kehilangan pijakan.

BeritaTerkait

Refleksi Maulid Nabi: Menuju Ridho Illahi dan Mengharap Syafaat Nabi

3 Oktober 2025

Ketum FORSIMEMA-RI: Wakatobi dan Maladewa, Surga Bahari Dunia dengan Pesona yang Serupa

3 Oktober 2025
Page 4 of 7
Prev1...345...7Next
Tags: Antara Akar Tradisi dan Euforia DigitalDi Tengah Zamanmendidik anakTak Lagi Kita Kenal
Previous Post

POSDIGI Hadirkan Layanan Digital Terintegrasi untuk Percepat Transformasi dan Daya Saing Bisnis

Next Post

Korem 012/TU Kembangkan Zona Ketahanan Pangan Berbasis Organik

Related Posts

Edukasi

Refleksi Maulid Nabi: Menuju Ridho Illahi dan Mengharap Syafaat Nabi

3 Oktober 2025
Ragam

Ketum FORSIMEMA-RI: Wakatobi dan Maladewa, Surga Bahari Dunia dengan Pesona yang Serupa

3 Oktober 2025
Edukasi

Menggali 5 Nilai Edukasi Hari Kesaktian Pancasila

3 Oktober 2025
Ragam

FORSIMEMA-RI Silaturahmi dengan PT DKI Jakarta

3 Oktober 2025
News

Dubes Timor Leste Menyambut hangat Ajakan Kerjasama Budaya dan Ekonomi dari PT. NBE dan AMKI

3 Oktober 2025
SOLID-Gubernur DKI Jakarta periode 2007–2012 Fauzi Bowo, periode 2017–2022 Anies Baswedan, serta Gubernur Pramono Anung Wibowo bersama Sugiyanto (SGY)-Emik. (Foto Ist).
Ragam

Sinergi Tiga Gubernur Cerdas Hasil Pilkada: Foke, Anies dan Pramono, Menuju Jakarta Kota Global

3 Oktober 2025
Next Post

Korem 012/TU Kembangkan Zona Ketahanan Pangan Berbasis Organik

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021