Pernyataan ini menarik untuk dianalisis, karena tidak sedikit pemimpin yang lupa daratan saat berkuasa dan cenderung ingin mempertahankan jabatan setidaknya hingga dua periode. Selain itu, pernyataan Pramono muncul pada saat banyak figur kepala daerah justru memanfaatkan posisi sebagai batu loncatan menuju panggung Pilpres. Di tengah mereka yang sedang membangun jalan menuju ambisi nasional, Pramono justru memilih langkah sebaliknya.
Karena itu, penting untuk menakar keuntungan sekaligus potensi risikonya. Sekali lagi, dalam tulisan ini saya hanya membahas hal-hal yang bersifat umum. Untuk hal-hal yang lebih khusus dan mendalam, sengaja belum saya ungkapkan terlebih dahulu.
Ini yang ringan-ringan saja dulu, ya. Untuk yang berat-berat, mungkin perlu beberapa cangkir kopi lagi. Secara umum, setidaknya ada tiga hal keuntungan dan tiga hal kerugian dari pernyataan Pramono tersebut. Baiklah, saya uraikan satu per satu.