Inilah akibat sistem kapitalisme yang telah diterapkan dalam kehidupan hari ini. Ketimpangan semakin nyata, bahkan telah sukses mematikan naluri kemanusiaan orang-orang kaya.
Sangat berbeda dengan ideologi Islam ketika mengatur kehidupan manusia. Negara akan menjaga umatnya agar senantiasa terikat dengan hukum syariat dan secara nyata. Terkait kemiskinan. Miskin adalah orang yang tak memiliki harta dan uang. Penghasilannya tak mampu memenuhi kebutuhan pokok pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, maupun keamanan.
Sistem Islam memiliki mekanisme, di antaranya:
- Jaminan kebutuhan pokok sandang, pangan, papan secara tidak langsung. Yakni dengan mengharuskan para wajib nafkah untuk menunaikannya. Mereka akan diberikan pekerjaan secara terbuka dan luas karena pengeloaan SDA dilakukan secara mandiri. Konsep ini membuat warga negara Islam secara merata akan bisa mengaksesnya.
- Jaminan dasar publik, seperti kesehatan, keamanan, pendidikan. Hal ini secara langsung diberikan oleh negara yang diambil dari pos kepemilikan umum Baitul Mal.
- Pembatasan kepemilikan, individu, umum, dan negara. Secara politis, negara akan membedakan terkait kepemilikan tersebut.
- Kemiskinan bisa teratasi melalui distribusi zakat dari pos Baitul Mal.
Konsep jaminan ekonomi ini akan mampu mengentaskan kemiskinan. Seperti contoh pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul Aziz, terbukti kemakmuran telah terwujud. Hingga tidak ditemukan orang yang berhak menerima zakat.