BANDUNG. BEDAnews.com – Sosialisasi perda tentang pengelolaan sampah memang sangat dibutuhkan masyarakat. Masyarakat butuh informasi yang komprehensif tentang pengelolaan sampah. Hal ini berkaitan dengan urusan sampah yang kerap mereka hadapi setiap hari.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Drs.H. Dady Rohanady. Saat dikonfirmasi BEDAnews.com melalui handsetnya terkait masalah penanganan pengelolaan sampah di Jawa Barat. Kamis (15/2)
Disebutkan. Pengelolaan sampah memang menjadi hal yang sangat sensitif, mengingat sampai saat ini belum ada tempat pembuangan dan pengelolaan sampah regional (TPPAS Regional) yang representatif.
Sampai saat ini, Masalah pembangunan dua TPPAS Regional yakniTPPAS Legok Nangka dan Lulut Nambo yang diharapkan menjadi pilot projek pengelolaan sampah belum jelas, seperti apa ujungnya.
Sayangnya, hingga kini belum satupun dari keduanya itu yang mampu menanggulangi masalah sampah di wilayahnya masing-masing.
TPPAS Regional Lulut Nambo diharapkan mampu menanggani masalah sampah di wilayahBogor Raya (termasuk Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok). Nayatanya hingga kini belum ada kemajuan berarti di TPPAS seluas 55 hektare tersebut.
Anggota DPRD Jabar Dari Daerah Pemilihan Kabupaten/Kota Cirebon dan Indramayu ini menegaskan. Demikian pula dengan TPPAS Regional Legok nangka. Pembangunan TPPAS Regional seluas hampir 100 hektare tersebut juga tidak mengalami kemajuan berarti. Memang ada”penanganan darurat” dengan operasional TPA Sarimukti. Namun, belakangan ramai pemberitaan masalah air lindi Sarimukti yang mencemari Sungai Citarum.
Artinya, hingga kini belum jelas kapan rampungnya TPPAS Regional Lego Langka.
Padahal,masalah TPA Sarimukti sudah mulai membuncah dan menjadi pemberitaan serius. Jadi,jangankan berharap pada percepatan pembangunan TPPAS Regional lainnya. Masalah pembangunan dua TPPAS Regional yang diharapkan menjadi pilot projeknya saja belum jelas seperti apa ujungnya@herz