Netizen lain @Michwanudin juga bertanya seakan menyangsikan kebenaran nama masjid itu. “Masjid Katedral ya Pak, sanes (‘bukan’ dalam bahasa Sunda, red) gereja. Dan itu nyata ada.” tanyanya di akun IG Mahfud.
Jawaban Mahfud MD sendiri @Micwanudin juga semula menyatakan keheranannya soal kata “katedral” yang melekat pada nama sebuah masjid. Namun menjawab pertanyaan nyinyir netizen Zulfahmi yang bersiul di akun twitternya pada Agustus 2019, Mahfud pun dengan tegas menjawab. “Itu kan mereka yang menggunakan. Kalau minta ke saya mungkin saya beri nama Masjid Akbar. Tapi mereka menyebut begitu apa kita bisa melarang? Apa juga hak kita melarang orang memberi nama atau menyebut nama masjidnya” (Twitter, Aug, 2, 2019)
“Itulah kenapa pentingnya kita mengetahui dan menguasai budaya suatu negara dalam menterjemahkan bahasa, seperti Bahasa Rusia,” jelas Susi Magdalena, Ph.D ahli bahasa dan sastra Rusia Universitas Padjadjaran, lulusan S3 Institut Bahasa Rusia Aleksander Puskin, saat ditanya Siti Sundari soal nama atau istilah yang terdengar asing bagi orang awam tentang seluk beluk budaya dan bahasa Rusia.