Dalam abstraksi nya, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung ini mengatakan bahwa penelitian berangkat dari pemahaman bahwa keterampilan berbicara memiliki kandungan erat dengan pengucapan , penilaian kata dan pembentukan kalimat untuk menyampaikan makna kalimat yang dimaksud.
Sebab itu, lanjut Novi, Ilmu sharaf tidak hanya berperan penting dalam bahasa tulis, tetapi juga dalam pembentukan kalimat lisan.
Namun, sampai saat ini ilmu Sharaf nampaknya hanya mejadi mata pelajaran terpisah dalam mata pelajaran bahasa yang fungsinya untuk mengubah kata kata.
Seharusnya, pengajaran ilmu sharaf dihubungkan dengan pengajaran Muhadatsah untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar sharaf di pondok pesantren menjadi hal yang sangat penting.