Dari perspektif ekonomi, MBG memiliki dampak besar terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi petani kecil. Jika setengah (50%) bahan pangan program ini dipasok dari petani lokal, permintaan terhadap produk pertanian dalam negeri akan meningkat signifikan. Dengan estimasi ini, guna memenuhi kebutuhan MBG di tahun 2025, Indonesia membutuhkan 445.604 ton bahan pangan, yang berarti melibatkan 148.535 petani kecil dalam rantai pasok nasional.
Secara ekonomi, program ini berpotensi meningkatkan pendapatan tahunan petani kecil hingga Rp2,91 juta, atau 55,6% lebih tinggi dari pendapatan tahunan mereka sebelumnya. Namun, manfaat ekonomi MBG tidak berhenti di situ. Dampak yang lebih luas juga terlihat dalam penciptaan lapangan kerja baru. Di tahun pertama, program ini akan didukung oleh 5.000 Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG) yang melayani setidaknya 15 juta penerima manfaat.