Dari aspek kesehatan, salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah anemia pada anak-anak, yang berdampak langsung pada fungsi kognitif, energi dan produktivitas masa depan mereka. Saat ini, 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami anemia, kondisi yang dapat menghambat perkembangan mereka secara signifikan.
Program MBG diperkirakan mampu mengurangi prevalensi anemia hingga 20%, yang berarti dapat mencegah 960.000 kasus anemia setiap tahunnya. Jika dikonversikan ke dalam nilai ekonomi berdasarkan Disability-Adjusted Life Years (DALY), manfaat ini setara dengan Rp91,17 triliun.
Dari perspektif pendidikan, MBG terbukti meningkatkan kehadiran siswa di sekolah. Studi global menunjukkan bahwa program pemberian makanan gratis dapat meningkatkan kehadiran siswa hingga 5,5 hari per tahun. Dengan meningkatnya kehadiran, kualitas pendidikan pun terdongkrak. Mengacu pada estimasi konservatif dari Bank Dunia, setiap tambahan tahun pendidikan dapat meningkatkan pendapatan hingga 5%.