BANDUNG, BEDAnews.com – Wakil Bupati Karawang Achmad “Jimmy” Zamakhsyari memilih PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya untuk melenggang dalam Pemilihan Bupati 2020.
Selain Jimmy yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Karawang ini, beberapa nama lain seperti mantan anggota DPR RI dari Partai Nasdem Nurul Qomar dan mantan caleg Partai Gerindra Daday Hudaya juga memilih partai berlambang banteng moncong putih ini untuk berlaga dalam kontestasi pemilihan kepala dan wakil kepala daerah serentak tahun depan.
“Berdasarkan Peraturan PP Nomor 24 tahun 2017 ini kan tidak hanya internal yang bisa mendaftar di PDI Perjuangan, namun juga eksternal. Bahkan pada Pilkada 2020 ini banyak yang mendaftar di PDI Perjuangan meski bukan kader, komposisinya sekitar 50%,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ketut Sustiawan, Minggu (29/9/2019).
Menurut Ketut, proses penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah di 8 (delapan) kabupaten/kota yaitu Bandung, Indramayu, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok melalui pintu DPC dan DPD sudah selesai.
“Kita jelaskan bahwa dalam aturan kita dalam proses rekrutmen ini ada 3 pintu, pendaftaran di DPC dan DPD sudah selesai, tinggal di DPP. Silakan bila masih ada yang ingin mendaftar melalui DPP,” ujarnya.
Ia menambahkan,PDI Perjuangan Jabar telah melakukan serangkaian uji kelayakan atau fit and proper test untuk 38 bakal calon kepala daerah yang mendaftar, Sabtu (29/9).
Materi tes tertulis dan wawancara tertulis, kata Ketut, terkait dengan pendalaman kesiapan calon dalam memilih posisi Kepala Daerah atau Wakil, serta ideologi Pancasila sebagai wawasan kebangsaan sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan di daerah itu
Selain itu, dilakukan juga uji materi wawasan pemerintahan serta pemahaman calon terhadap peta demografi kota politik di wilayah tempat tinggal serta kesiapan untuk untuk diukur tingkat popularitas dan elektabilitasnya melalui survei yang dilakukan oleh DPD.
“Setelah proses uji kelayakan ini seluruh bacalon sudah dapat melakukan sosialisasi ke masyarakat. Kami akan melakukan 2 kali survey, yakni di awal Oktober kemudian di akhir Desember 2019. Biaya survey ditanggung secara bergotong royong oleh 38 bakal calon ini,” bebernya.
Terkait koalisi, menurut Ketut, hingga saat ini masih terbuka lebar dengan partai manapun. Menurut dia, di setiap setiap daerah memiliki karakteristik berbeda dan sangat cair.
“Koalisi masih sangat dinamis dan cair. Tidak ada yang kental seperti Pemilihan Presiden kemarin ada pendukung Prabowo atau Jokowi, masih terbuka lebar dengan partai manapun, karena di beberapa daerah PDI Perjuangan harus berkoaliasi untuk merebut kemenangan,” tandasnya. (nie/*)