“Para hakim wanita harus rapih, karena kalau rapih, penampilannya bagus, bisa menandakan bahwa putusannya juga rapih, bagaimana bisa mengurus perkara kalau tidak bisa mengurus diri sendiri, ” tegasnya.
Selain itu tambah Mariana, mental juga harus kuat dan tahan banting. “Saya pernah mengalami ejekan, pengaduan, fitnahan. Dan saya kuat menghadapi semua itu, “tambahnya.
Sementara itu mantan Ketua Mahkamah Agung Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa buku ini sangat bermanfaat. Senada dengan Prof. Bagir, Sekretaris Mahkamah Agung A.S Pudjoharosyo mengatakan bahwa Mariana adalah satu-satunya perempuan yang pernah menapaki jenjang pimpinan di Mahkamah Agung dan belum terulang lagi hingga satu dasawarsa terlewat, untuk itu menurut Pudjoharsoyo ini harus dibaca oleh hakim wanita agar bisa mengikuti langkah-langkah Mariana dalam berkarier. (boed)