Bleberan sebagai kawasan wisata edukatif dan alam terbuka menyediakan suasana belajar yang kontekstual dan autentik. Lingkungan non-formal semacam ini memungkinkan mahasiswa untuk berlatih keterampilan bahasa Arab secara natural melalui simulasi komunikasi, wawancara wisatawan, atau kegiatan interpretasi lisan di lapangan. Hal ini sejalan dengan prinsip contextual teaching and learning (CTL), di mana pengalaman langsung menjadi sarana efektif dalam membangun kompetensi komunikatif bahasa.
Outing class di Bleberan memberi peluang integrasi antara pembelajaran bahasa Arab dan pemahaman budaya lokal. Mahasiswa dapat berlatih menerjemahkan konteks sosial-budaya setempat ke dalam bahasa Arab secara lisan, baik melalui deskripsi tempat, interaksi dengan masyarakat, maupun kegiatan narasi. Pendekatan ini mendukung pengembangan intercultural communicative competence, yang penting bagi calon pendidik bahasa Arab.












