“Kalau kita tilik jadi aneh ya kok mahasiswa menolak kebijakan efisiensi, padahal efisiensi bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara, sementara untuk belanja pegawai dan bantuan sosial tidak termasuk dalam efisiensi anggaran,” ujar lulusan pasca sarjana UI ini.
Menilik hasil survei Litbang Kompas ditemukan bahwa, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Prabowo-Gibran mencapai 80,9%. Sementara itu, 19,1% sisanya tidak puas.
Sementara itu, melalui hasil temuan lembaga survei Indikator, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah sebesar 79,3%.
“Nah berdasarkan data tersebut kinerja Presiden Prabowo masih on the track, sehingga kita berkeyakinan bahwa Presiden Prabowo betul – betul fokus bekerja keras untuk rakyat Indonesia,” tegas Pakcik lagi.