KAB. BANDUNG || bedanews.com — Setelah melakukan analisa dan kajian secara menyeluruh, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kabupaten Bandung, Suparman, melalui siaran persnya, Sabtu 15 Oktober 2022, menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap korban nyawa yang mencapai ratusan orang begitu juga dengan korban luka berat dan ringan.
Tragedi naional yang terjadi pada hari Sabtu lalu, 1 Oktober Tahun 2022, di Stadion Kanjuruhan, saat pertandingan Sepak Bola antara Persebaya dengan PC Arema itu, menurutnya, merupakan kejadian luar biasa yang membutuhkan penanganan khusus untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Untuk itu GMBI menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Gabungan Independent Pencari Fakta untuk mengungkapkan terjadinya tragedi kemanusiaan tersebut. Karena fakta sebenarnya ternyata lebih mengerikan daripada yang disampaikan media cetak dan media online serta media sosial.
“Atas nama GMBI kami menyampaikan rasa bela sungkawa terhadap keluarga korban meninggal juga luka berat dan ringan, serta meminta kepada pihak pemerintah agar memperlakukan keluarga korban dengan seadil-adilnya,” katanya.
Juga kepada para aparat hukum tim pencari fakta, ia meminta kepada pihak yang terkait dengan perusahaan Stadion Kanjuruhan Malang Jaea Timur bisa bertanggung secara hukum dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan meminta kepada pemerintah pusat juga daerah agar memberikan bantuan segera kepada semua korban.
Suparman memprediksikan korban selamat dari kejadian itu secara psikologis akan mengalami traumatik yang bisa saja permanen atau kontemporer. Jelas hal itu membutuhkan penyembuhan yang bertahap, dan hal itu ia menegaskan merupakan tanggung jawab pemerintah.
Salam Jabat Erat GMBI yang akan peduli dan terus memberikan dukungan terhadap pencari fakta tragedi Kanjuruhan serta keprihatinannya kepada semua korban Kanjuruhan. “Semoga secepatnya tim gabungan pencari fakta bisa secepatnya mengungkap kasus itu dengan tuntas,” pungkas Suparman.***












