“Inilah kekuatan Trenggalek: kebersamaan. TNI, Polri, BPBD, relawan KSB dan masyarakat bergerak sebagai satu kesatuan. Kami sangat merasakan manfaat dari kolaborasi yang solid ini,” ungkapnya.
Meski jalur sudah kembali terbuka, kewaspadaan tetap menjadi kata kunci. Ancaman longsor susulan masih membayangi, mengingat curah hujan yang tinggi. BPBD Kabupaten Trenggalek pun mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan untuk terus siaga dan segera melapor jika muncul tanda-tanda pergerakan tanah.
Bencana ini menjadi pengingat penting bahwa mitigasi dan respons cepat tak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan kesadaran kolektif, koordinasi lintas instansi, dan peran aktif masyarakat.
Trenggalek telah menunjukkan bahwa ketika kita bersatu, bahu-membahu dalam kepedulian dan solidaritas, tak ada tantangan bencana yang tak bisa kita atasi. (Red).